Thursday, March 22, 2012

TIDAK KHUSYUK KETIKA SOLAT

Bismillahirrahmanirrahim

Sabda Rasulullah SAW: “Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah khusyuk
sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyuk”. (Hadis riwayat Imam Ahmad dan
Thabrani)


Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda; "Adakalanya orang-orang solat, namun tidak
diterima darinya setengahnya atau sepertiganya atau seperlimanya atau seperenamnya
atau sepersepuluhnya. Sesungguhnya solat yang diperhitungkan bagi seseorang hanyalah
sekadar yang dikerjakannya dengan sedar." (Hadis riwayat Imam Ahmad)


Solat yang dikerjakan setengah sedar atau tanpa kesedaran tidak diterima pahalanya di sisi
Allah. Tidak ada pengaruhnya terhadap tingkah laku dan perbuatannya. Itulah sebabnya
ketika hendak solat kita hendaklah sedar dan jangan solat dalam keadaan mabuk - tidak
sedarkan diri!.


Dalam hal ini salah seorang ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud tidak sedarkan diri
dalam konteks ayat adalah mabuk kerana minuman keras, atau mabuk kerana cinta kepada
dunia. Ramai orang yang sedang mengerjakan solat tapi sambil memikirkan program
keduniaan. Fikiran mereka melayang dan menerawang kepada urusan dunia. Mereka
membuat rencana ke sana atau ke sini sesudah solat nanti. Itu dikerjakan di tengah-tengah
melaksanakan solat. Sebahagian ulama memaksudkan: Itulah di antara yang disebut mabuk.


Sebaiknya kita kerjakan solat pada saat betul-betul sudah siap mental dan jiwa untuk
meninggalkan segala urusan duniawi. Jika sudah disajikan makan, maka makanlah terlebih
dahulu. Lebih baik makan sambil ingat solat, daripada solat sambil mengingat makan!
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bila kamu solat, jadikanlah itu seolah-seolah solatnya
orang yang mengucapkan selamat tinggal." (Hadis riwayat Imam Ibnu Majah, Hakim
dan Baihaqi)


Begitu mula takbir, seolah-olah kita katakan selamat tinggal diriku, selamat tinggal hawa
nafsuku, selamat tinggal keluargaku, selamat tinggal duniaku. Kini aku sedang menuju
kepada jalan Allah. Aku sedang  menemui-Nya.


Hati kita, jiwa kita sepenuhnya kita hadapkan kepada Allah. Kini seakan-akan kita telah
memenuhi panggilan Allah: Hai manusia sesungguhnya kamu bekerja keras menuju
Tuhanmu dan kamu pasti menemuiNya (Surah Al-Insyiqaq ayat 6)


46Ketika solat hendaklah disedari bahwa sesungguhnya kita sedang berhadapan dengan Allah,
berbicara denganNya. Surah atau ayat-ayat yang kita baca, demikian juga do’a yang kita
panjatkan adalah perkataan kita kepada-Nya.


Alangkah bodohnya bila kita membaca ayat-ayat Allah sedangkan kita tidak mengerti
maksudnya, apalagi untuk menghayatinya.


Rasulullah SAW mengerjakan solat dan di dalamnya Rasulullah SAW melewatkan satu ayat.
Ketika mengakhiri solatnya Rasulullah SAW bertanya: Apa yang kubaca tadi? Para jemaah
diam kecuali Ubay bin Ka'ab yang berkata: “Anda tadi membaca surah anu dan
meninggalkan ayat anu. Kami tidak tahu apakah ayat tersebut telah dinashakhkan atau
ditarik kembali.”


Rasulullah SAW bersabda: "Engkaulah yang benar wahai Ubay." Kemudian beliau
ucapkannya kepada para sahabat lainnya: "Mengapa ada orang yang menghadiri solat
dan memenuhi barisan, sedangkan Nabi mereka ada di antara mereka, sementara mereka
tidak memperhatikan ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka ? Ketahuilah, Bani
Israel telah berbuat seperti kalian, maka Allah mewahyukan kepada Nabi mereka agar
mengatakan: "Kalian hadirkan untukKu ucapan-ucapan kalian, tetapi jiwa-jiwa kalian
jauh dariKu. Sungguh sia-sia perbuatan kalian."   (Hadis riwayat Imam An-Nasa’i)


Rasulullah SAW juga bersabda: “Ramai orang yang melaksanakan solat, tetapi yang
diperolehnya tiada lain hanyalah letih dan payah, kerana melaksanakan solat itu
sendiri.” (Hadis riwayat Imam An-Nasa’i).


“Tiada diperoleh seorang hamba dari solatnya kecuali apa ada dalam fikirannya pada
saat melaksanakan solat.” (Hadis riwayat Imam Abu Dawud dan Nasa’i).


Alangkah beruntungnya ketika seorang hamba memahami makna solat yang sebenarbenarnya sebagaimana Rasulullah SAW ungkapkan: “Ketika ia melaksanakan solat,


seorang hamba tengah bercakap mesra dan akrab dengan Tuhannya.” (Hadis riwayat
Imam Bukhari dan Muslim).


Inilah makna sebenarnya ibadah solat, ibadah yang mengandungi sebuah hubungan batin
seorang hamba dengan Sang Pencipta, ibadah yang bernuansa sakral kerana keyakinan
manusia yang berada dalam dimensi batiniyah dalam mengadakan hubungan khusus dengan
zat yang ghaib.


Inilah maknanya ihsan sebagaimana maksud sebuah hadis: “Dari Abu Hurairah RA,
katanya pada suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk bersama-sama jemaah, tiba-tiba
datang kepada baginda seorang lelaki lalu bertanya, “Apakah ertinya iman? Jawab
Rasulullah SAW, “Iman ialah percaya kepada Allah, percaya kepada Malaikat-Nya,
percaya kepada Rasul-Nya dan percaya kepada hari kiamat (sesudah mati). (Dalam hadis
lain disebutkan juga percaya kepada Qadha dan Qadar). Tanya orang itu pula,”Apakah
ertinya Islam”. Rasulullah SAW menjawab,”Islam ialah menyembahkan Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya, mendirikan solat, membayar zakat dan puasa ramadhan”. Lalu
orang itu bertanya lagi,”Apakah ertinya ihsan?” Rasulullah SAW menjawab, “Ihsan ialah
engkau menyembah Allah (solat) seolah-olah engkau melihat Allah. Biarpun engkau
47tidak melihat Allah, sesungguhnya Allah melihat engkau……………” (Hadis riwayat
Imam Bukhari)


Allah mewajibkan solat kepada setiap umat Muhammad SAW, kerana dalam ibadah itu
terkandung sebuah makna pengabdian yang tinggi seorang hamba terhadap Penciptanya.
Dalam ibadah solat juga, seandainya dilakukan secara ikhlas, tidak kerana semata-mata
menjalankan beban kewajiban, akan diperoleh limpahan cahaya petunjuk dari Allah yang
berfungsi menjernihkan hati nurani atau qalbu setiap hamba Allah yang beribadah secara
ikhlas tersebut.


Setiap rakaat solat memiliki makna yang sangat mendalam kerana hadirnya proses penyucian
jiwa yang tadinya dikotori oleh tindakan dosa kita. Untuk itulah kering atau gersang tidaknya
ibadah solat kita bergantung dari seberapa besar motivasi kita dalam melaksanakan ibadah
tersebut. Sedangkan seringkali, untuk mendapatkan motivasi, kita memerlukan ‘tenaga
dalam’ berupa pemahaman mahupun keluasan cakrawala pandang untuk lebih memahami
persoalan.


Dalam sisi dimensi batin lainnya, gerakan solat memiliki makna simbolik yang sangat
mendalam. Sejak keadaan berdiri, rukuk, i’tidal dan sujud merupakan sebuah proses
perjalanan manusia dalam rangka mencari kebenaran.


Mencari pemilik kebenaran, proses pendakian menuju kasih sayang dan pendekatan kepada
Allah Azza wa Jalla. Simbol tersebut merupakan langkah yang harus kita tempuh dalam
rangka upaya manusia agar dapat menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari
esok akan lebih baik dari hari ini.


Kedudukan berdiri melambangkan keadaan akal berada di atas qalbu manusia, ertinya pada
awal kehidupan, kita menempatkan akal kita terlebih dahulu sebelum menggunakan qalbu,
atau bahkan tidak menggunakan qalbunya. Keadaan ini pula yang dialami oleh sebahagian
besar umat Islam sekarang. Mereka begitu mengagungkan akal, aspek lahiriyah dan
mengabaikan qalbu dalam memutuskan kebenaran sesebuah persoalan.


Bagi seorang hamba yang berharap banyak memperoleh kebenaran, dia tidak akan pernah
merasa puas dengan kedudukan pertama. Dia akan berjuang melangkah pada kedudukan
berikutnya yaitu ketika rukuk, yaitu dalam keadaan akal sejajar dengan qalbu. Ada hubungan
yang seimbang dalam pertimbangan tentang sebuah persoalan, melibatkan qalbu dan akal
sejajar, saling membantu dan bekerja sama, saling menyediakan dan menyatukan data ‘bumi’
dan data ‘langit’ untuk diaplikasikan dalam persoalan kehidupannya.


Dan keadaan yang terbaik dalam kehidupan manusia beriman adalah ketika sujud, yang
disebutkan juga oleh Rasulullah SAW sebagai situasi terdekat seorang hamba dengan
Tuhannya, yaitu ketika menempatkan qalbu di atas akalnya.


Ketika akal atau aspek lahiriyah melihat sebuah persoalan, akal mencernanya dengan
maksimal, baru qalbu yang telah hidup karena telah tersucikan dari dosa menjadi hakim,
menjadi raja dalam memutuskan langkah berikutnya.


48Sedangkan pada tahap ini, keadaan akal akan menjadi penasihat terdekat dari qalbunya,
dalam hal penerapan dan pengaplikasian petunjuk Allah ke alam mulk, atau alam fizik ini.
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba tidak akan pernah lebih dekat kepada Allah
Ta’ala,  kecuali ketika ia tengah bersujud.” (Hadis riwayat Imam Muslim).
Saad bin Jubair pernah berkata, “Tiada sesuatu pun di dunia ini yang kumintai
pertolongan kecuali lewat sujud dalam solat.”


Sedang ‘Uqbah bin Muslim berkata, ‘Tiada sesuatu pada manusia yang lebih disukai Allah
selain memperlama perjumpaan dengan-Nya. Dan tiada saat dalam kehidupan manusia
yang teramat dekat dengan-Nya, kecuali ketika ia tersungkur bersujud kepada-Nya.”
Abu Hurairah RA pernah berkata, “Saat paling dekatnya seorang hamba kepada-Nya ialah
ketika ia sedang bersujud, dan kemudian memperbanyak doa.”


Semua kata-kata tadi mengisyaratkan, bahwa untuk senantiasa ada dalam keadaan dekat
dengan Allah bukanlah semata-mata kita harus sujud setiap saat. Hal ini, dalam dimensi yang
lebih dalam, juga berarti seorang hamba akan senantiasa dalam keadaan yang terdekat
dengan Allah ketika qalbunya telah hidup dan suci, yang mampu menempatkan dirinya untuk
berada dalam keadaan di atas akalnya.


Demikianlah huraian yang sangat singkat dalam memaparkan aspek batiniyah dalam solat,
hanya sebagai contoh bahwa Allah sang pemilik segala ilmu, menempatkan semua isyarat
mengenai diri-Nya, mahupun petunjuk bagi hamba-Nya, di dalam segala hal di alam ini.
Wallahu a’lam bis-shawab.

Petikan daripada 38 kesilapan semasa solat

No comments:

Anda Juga Mungkin Meminati

Related Posts with Thumbnails

Labels

'ittiba' Rasul (1) 75% Rawatan adalah daripada Al-Quran Al-Karim (1) abu zar (1) Adakah Suami Menanggung Dosa Isteri (1) Ajarkan Aku Ya Allah (1) akhir zaman (1) Al-A'la (1) Al-Hambra (1) Al-Haqqah (1) Al-Quran (13) Alam Akhirat (2) alam barzakh (3) alam ruh (1) Amanah (1) Anak Soleh (1) Anjing dan himar (1) arak (1) Asmaul husna (2) award (3) Ayat 'Izzi (1) Ayat Kursi (1) Baca dengan nama Tuhanmu (2) Bahaya Syirik (1) Barakah (1) Bencana (1) berhadapan dengan Firaun (1) Berita Luar Negara (1) Bersederhana dalam membenci (1) bersin (1) Beza Yahudi Israel n Zionis (1) Biawak Beriman (1) Bicara Agama (3) Buat amalan baik (1) Bukti Kekuasaan Allah (1) Buku (1) Bulan Terbelah Dua (1) Buta di akhirat (1) Cara Lupus Ayat-ayat al-Quran (2) ceramah (1) Cinta Rasul (1) Cukai Sendi (1) doa (7) Doa Nabi Yunus (1) Doa Rasulullah SAW (1) Dosa (1) Dunia (1) Empat Perkara (1) Empat Waktu Dalam Hidup (1) Fenomena 30 Minit Ustaz Don (11) Fenomena Law Kana Bainana (1) Fiqh keutamaan (1) Fudhail bin Iyyad (1) Gempa Bumi (1) Hadis (8) Haji (3) halaqah (2) Hanzalah Abu Amir (1) harun yahya (2) hasad dengki (1) Hati (13) Hauqalah (1) Hidayah (2) Hijrah (2) Hikam 2 (1) Hisab (1) Hormon (1) Hukum Meletakkan Gambar Bernyawa Di Rumah (1) hukum wanita haidh ziarah kubur (1) Husnul Khatimah (2) Ibnu Ummi Maktum (1) Ibrahim bin Adham (1) Iktikaf (1) iluvislam (2) Imam Mahadi (1) Imam Muda (1) Iman Asas Puasa (1) Info (6) Islam tetap bersinar (2) israk mikraj (2) istidraj (1) Istighfar (1) Jadilah Pembantu Allah (1) jadual harian (1) Jaga Aqidah (1) Jin (1) Kaedah Memilih Sahabat (1) Kalimah tauhid (1) Kanan VS KIri (1) Kata-kata Hikmah (1) Ke mana nak pergi? (1) Kebesaran Ilahi (3) Kecerdasan rohani (1) keistimewaan Jumaat (1) Kejadian Manusia (1) Kelebihan 10 Zulhijjah (1) Kerajaan Semut (1) kesihatan (1) Khazanah Nabi (1) Khusyuk Solat (2) Khutbah (3) Kisah 3 pemuda dalam gua (1) Kisah Amirul Mukminin dan Gabenor (1) Kisah dan Pengajaran (24) kisah keluarga Imran (1) Kisah Maryam as (1) kisah nabi (10) Kisah Nabi Musa as (2) kisah para sahabat Nabi (7) Kiyai Haji Ahmad Dahlan (1) lailatul Qadar (3) Laman Tarbawi (1) Lazat iman (1) Lebah dan lalat (1) Lelaki dan Wanita Ahli Neraka (1) luar negara (1) Maal Hijrah (1) malaikat (1) Malam Nisfu Sya'ban (1) Marah (2) Masjid Nabi (1) mati (3) Maulid Nabi (9) Membaca (1) Meninggalkan Solat (1) Muhasabah Diri (1) Muraqabah (1) Musibah Banjir (1) Muslim yang baik. akhlak (1) Nabi Ibrahim (1) Nabi Isa (1) Nabi Musa belah Laut Merah (1) Nabi Musa dengan Iblis (1) Nama (1) Nasihat Imam Syafi'ie (1) Nikmat Sihat dan Waktu Lapang (1) Nota Untuk Diri (1) Orang-Orang Yang Berilmu (1) Padang Mahsyar (1) Panduan (19) Perang Badar (1) Perayaan Deevapali (1) Perbezaan iblis jin dan syaitan (1) perhiasan (1) peringatan (3) Pertunangan (1) Qadar dan Qadha (1) qalbun salim (29) Qasar n jamak (1) Rahsia Solat (6) Ramadhan (13) Redha (1) Reflections di TV AlHijrah (1) renungan (52) Sabar (5) Sakinah (1) Saksi (1) Sejarah (1) sifat bakhil dan kikir (3) Sillaturrahim (1) Sillaturrahim. Akhlak bertandang dan bertamu (2) Solat Awal Waktu (1) sombong (2) Surah an-Nasr (1) Surah An-Nisaa' (1) Surah Ar-Rahman (1) Surah Hud (1) syaitan (2) syukur (1) Syukurlah kerana manusia dimuliakan (1) tadabbur (2) Tadayyun (1) Tafsir Al-'Alaq 96:1 (1) Tafsir Faatir 35:10 (1) Tafsir Surah as-Saff (1) Takut (1) Tanda Kiamat (1) Tanyalah Ustaz (2) tawakkal (2) tayammum (1) tazkirah (9) teknologi alam (1) telur jadi ayam (1) Tha'labah (1) Thabat (1) Tidur Qailulah (1) Tsumamah (1) Tsunami Jepun (1) tujuan beribadah (1) Ubun-ubun orang yang berdusta (1) Ulul albab (2) Umar Abdul Aziz (1) Umar Ibnul Khattab (1) Umur dan Harta (1) Us (1) usrah U-jem (2) Ustaz Azhar Idrus (1) Ustaz Sayang Anda (1) Wajah Dunia (1) Wali-wali Allah (1) wanita (1) Wanita penggoda (1) wasitoh (1) William Suhaib Webb (1) Ya'juj dan Ma'juj (1) Yang tidak layak jadi pemimpin (1) YouTube (32) zikir (6)